Senin, 12 Desember 2011

Belajar Tawakal Dari Perkataan Tukang Mie Ayam

                                                           (ilutrasi gambar : google )

Hari Jum'at yang lalu, saya bekerja tidak seperti biasanya, dikarenakan salah satu teman yang tidak masuk kerja. Biasanya saya bekerja dibelakang meja dan sekitar Kantor. Tetapi karena teman yang tidak masuk kerja, saya bekerja dibelakang pengemudi motor. 

Saya bekerja biasanya sebagai accounting disebuah Perusahaan dan jum'at yang lalu bekerja menggantikan kurir yang tidak masuk, karena ada invoice yang harus diantar dan pembayaran giro yang harus diambil, maka sayapun berangkat menuju 3 lokasi yang lumayan jauh dari Kantor yang berada di daerah Tangerang. 3 Lokasi tersebut berada di Pantai Indah kapuk, Kebayoran Baru dan Kelapa gading.
Saya berangkat berawal dari kantor menuju Kebayoran Baru dilanjut menuju Pantai Indah kapuk, Selesai dari customer yang di Pantai Indah kapuk Adzan Jum'at pun sudah terdengar, saya langsung mencari Masjid untuk melaksanakan Sholat Jum'at. 

Selesainya Sholat Jum'at, sudah saatnya makan siang, akhirnya saya memilih untuk membeli mie ayam yang mangkal di dekat Masjid. Segeralah saya memesan dan makan mie ayam tersebut. Selesai saya makan ternyata ada perbincangan yang saya dan pembeli lainnya pun mendengar. 

Perbincangan itu terjadi antara tukang mie ayam dan pembeli yang sudah akrab dengannya.  Kurang lebihnya yang saya ingat seperti ini :

Pembeli : Bang kayanya hari ini sepi ni.!! ( padahal banyak pembeli dalam pengamatan saya )
Tukang Mie Ayam : Biarin
Pembeli :  Terus kalo sepi, dagangan lu bagaimana??
Tukang Mie Ayam : Kita serahin aja sama yang Maha Mengatur ( yang tentunya Allah SWT )
dan seterusnya.
Nah ternyata yang membuat saya kagum adalah perkataan tukang Mie Ayam yang bilang " Kita Serahin aja sama yang Maha Mengatur " dari perkataan tersebut saya mengambil pelajaran tawakal dalam hal Rezeki. Bayangkan tukang Mie ayam saja tidak takut dengan sepi atau ramainya orang yang ada di Sekitar Masjid.
yang namanya Tawakal bukan berarti pasrah saja, tetapi Tawakal juga dibarengi Ikhtiar atau usaha lalu kita serahkan pada Allah yang memberikan Rezeki. 
Jadi kitapun tidak perlu takut, karena burung yang keluar mencari makanpun bisa kenyang disore harinya. Apalagi kita yang lebih sempurna dari burung tersebut. 
Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)
Nah tambah jelas lagi kan dengan hadist di Atas, memang sudah seharusnya kita ataupun saya pribadi tidak perlu takut ataupun menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Rezeki. 

Di lain sisi BERDAGANG memang lebih memantapkan keimanan kita, karena berdagang kita hanya berharap pada Allah, Dagang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, kadang bisa untung besar dan kadang juga bisa rugi. Beda dengan orang gajian yang mempunyai penghasilan tetap di akhir bulan, jadi pada umumnya kita sudah merasa tenang karena sudah ada gaji. Jadi keimanan kita tidak semantap berdagang. Malah justru ada yang menjadi seorang penjilat yang arti kata dia dekat dengan Bos untuk mendapatkan penghasilan yang lebih atau bahkan berharap untuk dinaikkan pangkatnya. Nauudzibillah.
Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaaq [65]: 2-3). 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jadwal Sholat